Novelku: RAHASIA HATI ASYILA

Annaenyonghaseyo, Chingu!

Kita bertemu lagi, nih. Wah, sudah lama aku tak bertemu kalian lewat kata-kata dan kalimat indah yang ku rangkai menjadi cerita, ya! Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat, ya. Aamiin.

Hari ini di tanggal 30 April 2025, aku ingin menyampaikan kabar terbaru dan bahagia untuk kalian. Kalian tahu, tidak, novelku yang ke-sekian akhirnya sudah terbit cetak, nih. Penasaran, nggak? Aku mulai dengan cerita di balik layarnya aja dulu, ya.

Asal Muasal Fiksi Indah yang Ku Beri Judul "Rahasia Hati Asyila"

Novelku: Rahasia Hati Asyila

Cerita ini bukan sekadar fiksi, tetapi ada sebuah kisah nyata yang ku selipkan di dalamnya. Kisahku, cinta monyetku, dan juga keluargaku. Namun, tetap saja selingan-selingan yang terkesan hiperbola, ku tuliskan di sini. 

Bapak memiliki karakter yang otoriter. Semua keinginannya haruslah menjadi keinginanku. Padahal, konsep hidup tidak seperti itu, kan? Sampai-sampai, aku tumbuh menjadi seorang anak yang tidak bisa mengungkapkan isi hatiku sendiri, baik itu kebahagiaan, penolakan, dan pendapat. Bapak juga membatasi pertemananku, sehingga aku menjadi gadis yang penasaran dengan cinta, laki-laki, dan perasaan berbunga-bunga. Salah satu alasanku membuat cerita hidupku ke dalam novel adalah hal ini. 

Duduk di bangku SMU di tahun 2003, aku suka dengan seorang kakak kelas. Wajahnya tidak tampan, tetapi tidak bosan untuk dipandang. Gayanya juga tidak fashionable, tetapi sangat teduh saat dilihat. Dia jago Bahasa Inggris, dia berwibawa dan karismatik. Tak heran, kalau dia dipilih menjadi Ketua Umum Teater di sekolahku. Apalagi, dia religius, tetapi tidak fanatik. Dia masih mau, kok, berteman dengan anak perempuan dan juga menerima ungkapan hatiku saat itu. Haha. 

Hari-hariku di sekolah sangat indah karena aku menyukainya dengan diam-diam. Sampai aku lupa dengan keadaan rumah dan keluargaku yang hampir hancur karena ulah bapak sendiri. Bagiku, melihat senyuman si Kakak kelas sudah menenangkan perasaan tak karuan yang ku bawa dari rumah. Bahkan, kalau kami bertemu setiap hari, aku tak lupa menulisnya di dalam buku harianku. Dengan begitu, aku bisa menjaga kesehatan mentalku sampai hari ini. Trauma masa kecilku memang belum sepenuhnya memudar, tetapi aku sedang mencoba berdamai dengannya.

Rangkaian Cerita Ku Gabung Menjadi Satu




Di tahun 2019, aku mencoba membuka lembaran lamaku dengan mengubek-ubek buku harianku. Hingga ku temukan sebuah tulisan indah ciptaanku sendiri. Sepertinya kisah ini akan menarik jika ku buat menjadi novel, novel hidupku. Namun, sebenarnya kehidupanku bukan sampai di situ saja. Sampai hari inipun, hidupku masih berlanjut. Bahkan, semakin menarik dari kisah-kisah remajaku dahulu. 

Ceritanya ku mulai dengan perasaan yang tumbuh untuk si Kakak Kelas. Kemudian, ku bumbui dengan kehidupanku di rumah bersama keluarga. Oh, ya, tak lupa juga dengan kisah pertemananku yang sebenarnya baik-baik saja, tetapi di novel ini aku membuatnya sedikit menyeramkan. Pokoknya, serba-serbi kehidupanku tertuang dalam novel ini.

Menulis kisah hidup sendiri bukan hal yang mudah juga, ya. Berkali-kali aku mengedit dan mengulang-ulang membacanya sampai aku yakin bahwa 75% kisah ini nyata dan 25% nya palsu. Haha. Aku berhenti menyelesaikannya di tahun 2023 saat bapak meninggal dunia. Duniaku hancur saat itu dan kreatifitas menulisku pun menurun. Ideku hilang. Aku benar-benar menutup cerita ini tanpa tujuan yang jelas. 

Sampai akhirnya, Penerbit UMSU Press mencari 15 orang penulis yang karyanya akan diterbitkan secara gratis. Setelah menelaah lebih dalam, aku tertarik. Penerbit ini juga memiliki kerja sama dengan Gramedia. Aku semakin tertarik untuk mengirim karyaku. Tanpa ku sangka, namaku terpilih menjadi salah satu penulis yang karyanya akan diterbitkan. Bahagia sekali. Saat itu, aku juga menjelaskan bahwa ceritaku ini belum tamat, masih menggantung. Syukurnya mereka memberiku waktu untuk menyelesaikannya.

Saat ku buka laptop kesayanganku, aku kembali putus asa. Setelah hampir setahun cerita ini membeku, aku bingung harus menuntaskannya dengan cara apa dan bagaimana. Apakah aku harus menulis ending yang menyenangkan atau tidak? Namun, ide itu datang dari mana saja. Aku kembali mencari waktu untuk menonton drama-drama korea yang menjadi genreku. Aku berhasil menemukan jawabannya dan novel ini pun tamat. Oh, ya, selama proses menulis novel-novelku yang lain, termasuk novel ini, aku harus menidurkan anak-anakku terlebih dulu. Si Kakak yang sudah berusia 7 tahun, masih bisalah diajak kerja sama. Nah, untuk adik-adiknya yang masih balita, aku harus mengatur waktuku agar tidak mengganggu mereka dan juga tidak menggangguku. Novel ini kuselesaikan setiap malam menjelang pagi. 

April 2025 adalah hari kemenanganku karena novel ini berhasil mendapat ISBN dan terbit cetak. Karya yang tak pernah ku bayangkan akan menjadi sebuah buku yang diterbitkan. Oh, ya, novel ini terbagi dalam dua seri, ya, Chingu. Karena kisahku sangat panjang, halaman novel pun mencapai 500 lembar. Sehingga, aku dan editorku memutuskan untuk membagi dua cerita ini.


Novelku, Aku, dan Editorku


Ayo, Beli!

Konsep IKIGAI sudah ku terapkan. Dari bakat menjadi profesi. Aku tidak terlalu memikirkan penghasilan dari semua tulisanku ini. Aku hanya ingin menjaga kesehatan mentalku agar tetap waras menjalani kehidupan. Namun, kalaupun aku mendapat penghasilan dari profesi ini, aku senang sekali. Apalagi, kalau kalian juga ikut menikmati kisahku di novel ini, aku semakin senang. Oh, ya, siapa yang mau baca novelku ini? Tinggalkan pesan kalian di komentar, ya. Nanti aku kirim link pembeliannya. 

Dengan membaca, aku mengenal dunia. Dengan tulisan, aku dikenal dunia.


Gumapta ~





Previous Post
13 Comments
  • Anonim
    Anonim 8 Mei 2025 pukul 03.04

    Masya Alloh, keren banget. Based on true story ya mom. Bisa jadi buku, harus percaya diri nih kalau ingin bisa mencetak buku fiksi gini juga

    • Anonim
      Anonim 8 Mei 2025 pukul 03.06

      Aku kenniapril.com yang kemarin di grup blogger mom

  • Anonim
    Anonim 16 Mei 2025 pukul 14.15

    kerennn cerita nya 👍👍👍

  • Anonim
    Anonim 16 Mei 2025 pukul 14.21

    bagus cerita nya ya bunda 👍👍

    • Nina Nola Boang Manalu
      Nina Nola Boang Manalu 17 Mei 2025 pukul 23.21

      Pasti bagus dong, Maksay. Nanti beli novelnya ya, Mak!

  • Kartika
    Kartika 16 Mei 2025 pukul 14.21

    Keren mak trio tampu,, selesai juga karya nya,, smga makin banyak lagi karya karya nya yg lain,,

    • Nina Nola Boang Manalu
      Nina Nola Boang Manalu 17 Mei 2025 pukul 23.20

      Jangan lupa dibeli novelnya, Maksay!

  • iputpj
    iputpj 16 Mei 2025 pukul 14.36

    Masyaalloh, impian ku juga su bisa terbit buku solo, apalagi ini fiksi ya dipadukan dengan true story pasti berkesan banget buat kamu ya mam selamat yaaa

    • Nina Nola Boang Manalu
      Nina Nola Boang Manalu 17 Mei 2025 pukul 23.19

      Padahal, awalnya aku mau bikin teenlit gitu, Mom. tapi, langsung ingat kalo aku juga punya kisah remajaku yang anti mainstream. hehe.

  • KenniApril
    KenniApril 16 Mei 2025 pukul 23.55

    Bisa masuk ke penerbitan tuh gimana caranya kak? Keren banget sih.

    • Nina Nola Boang Manalu
      Nina Nola Boang Manalu 17 Mei 2025 pukul 23.19

      Kemarin itu penerbit UMSU Press lagi cari 15 penulis novel yang nanti akan diterbitkan secara gratis. Aku masukin aja ceritaku ini dan Alhamdulillah lolos. Gitu, Mom.

  • Ulfah Aulia
    Ulfah Aulia 17 Mei 2025 pukul 09.59

    Keren moms, bukunya penuh inspirasi dan ditulis dari kisah nyata yaa... Moga nular ke aku bisa nulis karya jga

    • Nina Nola Boang Manalu
      Nina Nola Boang Manalu 17 Mei 2025 pukul 23.17

      Pasti bisa dong, Mom. Artikel di blog Mom aja udah keren.

Add Comment
comment url